Demokrat Ancam Pecat Kader Terlibat Upaya Kudeta AHY
Partai Demokrat mengancam bakal memecat kader yang menjadi motor upaya gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan masalah dugaan kudeta Partai Demokrat ini akan menjadi ranah Mahkamah Partai dan Dewan Kehormatan Partai. Ia mengingatkan tindakan tersebut termasuk jenis pelanggaran berat.
"Tentunya ini masuk jenis pelanggaran super berat dengan bersama-sama orang luar merongrong kepemimpinan partai dan melemahkan partai. Tindakan tegas pemecatan menjadi keharusan," kata Kamhar saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).
Partai berlambang bintang Mercy tengah digoyang isu kudeta. Setidaknya ada lima orang berstatus kader, satu eks kader, hingga seorang pejabat tinggi pemerintahan yang dituding berniat mengambil paksa Demokrat.
Lebih lanjut, menurut Kamhar, jika memang politikus senior di Demokrat merasa ada masalah yang harus diperbaiki dalam tubuh partai, maka sepatutnya hal itu dibicarakan secara organisasi, bukan dengan kudeta. Terlebih, ia menyatakan jika dinamika dalam suatu organisasi adalah hal kewajaran.
"Dinamika adalah kewajaran dalam suatu organisasi, apalagi partai politik yang menjadi pilar demokrasi, namun ada batasan rules of the game yang mesti dipedomani. Bukan melakukan gerakan inkonstitusional, apalagi menggerogoti partai dari dalam," tuturnya.
Sementara itu, bagi para mantan kader yang diduga ikut terlibat dalam dugaan aksi kudeta ini Kamhar menilai hal itu lantaran mereka belum sepenuhnya move on dari Demokrat.
"Berkaitan dengan gerakan para mantan kader. Kami berharap cepat move on. Bisa jadi ini karena terlalu posesif yang akhirnya tak sadar konteks," tuturnya.
"Kami persilakan berkiprah di tempatnya yang baru, jangan mengusik-usik Partai Demokrat apalagi menggerogoti. Seluruh kader memonitor," kata Kamhar menambahkan.
Sebelumnya, sejumlah politikus senior Demokrat dituding ingin mengkudeta partai. Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko juga dinilai terlibat. Selain Marzuki, sejumlah nama lain adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, Johny Allen Marbun, dan Max Sopacua.
Moeldoko sendiri tak menampik sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat. Ia mengaku membicarakan berbagai keluhan mengenai konflik di partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu.
Komentar
Posting Komentar