Momen Terakhir Satu Keluarga ASN Korban Sriwijaya Air
Rizky Kurniawan mengenang momen terakhir bersama Rizki Wahyudi, sebelum keluarganya itu menjadi korban insiden pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1).
Dalam kejadian tersebut, Rizki Wahyudi yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), menjadi korban insiden Sriwijaya Air SJ 182 bersama ibu, istri, dan dua anaknya yang masing-masing berusia 12 tahun dan 6 bulan.
Rizky Kurniawan yang mendatangi posko korban di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (10/1), bercerita bahwa ia sempat diajak bertemu oleh korban di Bangka Belitung, sehari sebelum kejadian pesawat jatuh.
Menurut dia, sepupunya itu memang berangkat dari Bangka ke Pontianak sebelum lebih dulu transit di Jakarta. Ia membagikan foto momen-momen saat satu keluarga itu saat makan durian sehari sebelum kejadian.
"Sebelum dia berangkat itu, dia menyuruh kita buat balik ke Bangka. `Ayo dong kumpul di Bangka`," ucap Rizky, di terminal 2D Bandara Soetta, Minggu (10/1).
Rizky menyebut saudaranya itu sebelum terbang sempat berkumpul bersama keluarga di Bangka yang menjadi tempat tinggal sang ibunda. Di sana, mereka menikmati durian yang sedang musim panen.
Menurut Rizky, sepupunya tersebut berniat mengajak istri dan dua anaknya yang tinggal di Palembang, untuk ikut bersamanya tinggal di Pontianak. Rizki Wahyudi sendiri berdinas di ibu kota Kalimantan Barat itu.
Rizky masih berkomunikasi lewat pesan singkat dengan Rizki hingga korban transit di Jakarta sebelum kembali terbang menuju Pontianak.
Kala itu, Rizki masih meminta untuk bertemu. Namun, Rizky yang merupakan kru salah satu pesawat tak menggubris ajak tersebut sebab masih dalam dinas penerbangan.
|
"Terakhir kontak kemarin sebelum dia berangkat, dia bilang `lo enggak nyamperin gue nih?`. Karena kan dia transit dari Bangka-Jakarta - Jakarta-Pontianak, sedangkan saya kemarin masih tugas di Padang. Saya terbang dari Medan-Halim, jadi enggak saya gubris," kata dia.
Rizky tak langsung menyadari saat menerima kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak. Hingga saat sepupu dan istrinya tak merespons saat dihubungi, ia langsung mencari tahu manifest penerbangan.
Tangisnya pecah saat mengetahui bahwa sepupunya ternyata menjadi penumpang pesawat tersebut.
"Jadi pas tahu itu, syok aja sih. Dibilang menangis, sudah capek. Dari kemarin sore sudah capek menangis," kata Rizky.
Rizky mengaku ingin mencari tahu dan mengonfirmasi soal sepupunya dengan mendatangi posko crisis center di Bandara Soetta. Ia datang bersama satu kerabat keluarga lain.
Kementerian Perhubungan telah memastikan bahwa Sriwijaya SJ 182 telah jatuh setelah hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Pesawat itu total membawa 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi, serta 12 kru.
"Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi," imbuh Budi Karya dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta.
|
Komentar
Posting Komentar